Beberapa bulan terakhir ini, aku sering menghadiri pertemuan dan reuni dengan teman-teman SMP dan SMA-ku. Diantara mereka pastilah sudah berkeluarga dan punya pekerjaan tetap. Ada juga beberapa yang sudah singelparent, dengan ataupun tanpa anak. Semuanya telah mengalami perubahan alami, baik secara fisik maupun psikis tentunya. Namun keakraban dan persahabatan tetap terjalin dengan baik.
Diadakannya pertemuan ataupun reuni dengan teman-teman lama memang sangatlah menggairahkan, karena kita bisa mengenang kembali saat masih sekolah dulu. Apalagi ada bumbu-bumbu percintaan yang tak sampai karena bermacam alasan dan sebab yang berbeda dalam tiap kenangan itu sendiri.
Ada beberapa orang teman yang memang dulu pernah pacaran dan ternyata tidak sampai tujuan akhir, putus di tengah perjalanan....Maka pada saat menghadiri pertemuan dan reuni, kembali bertemu, tentulah akan merasakan DeJaVu. Merasakan getaran-getaran yang dulu pernah mereka rasakan, meskipun tidak terungkap. Hanya tatapan mata dan cara mengungkapkan lewat kata-kata yang akan membuat 'hubungan' itu terasa berbeda.
Bila mereka masing-masing masih dalam koridor yang lurus, hal itu hanyalan semacam kenangan masa lalu yang menjadi wacana. Namun bila diantara rasa, rindu dan dendam yang tiada tersalurkan, maka semua akan diungkapkan dalam realita rasa dan asa yang pernah terputus.... Maka terjadilah apa yang dinamakan PERSELINGKUHAN....
Apakah itu disebut sebagai puber kedua? Atau hanya mengulang rasa?
Disinilah peran iman, keteguhan komitmen pernikahan dan ingat akan masa depan keluarga, terutama anak-anak yang menjadi buah cinta dan pengikat hubungan pernikahan dengan pasangan masing-masing. Bila itu terlupakan hanya oleh sebuah 'kenangan' yang sangat kecil artinya, betapa naifnya pola fikir seperti itu....
Begitu banyak pasangan yang telah menikah sekian tahun, hancur karena sebuah perselingkuhan. Perasaan indah yang dirasakan, tidak sebanding dengan perjuangan dan kasih sayang yang telah dibina dalam rumah tangga, bersama pasangan selama ini.
Perasaan indah yang hanya dirasakan sesaat karena diburu oleh nafsu dan angan-angan. Seolah-olah semua akan selamanya, padahal justru akan membalikkan keindahan yang sesungguhnya menjadi sesuatu yang menghancurkan hati banyak fihak.
Ada beberapa tips kecil yang mungkin bisa Anda lakukan sekiranya mulai merasakan keanehan dalam diri, benarkah itu Puber Kedua?
Menurut pakar yang mengerti tentang itu, puber kedua (katanya) hanya dirasakan dan dilakukan oleh kaum pria. Padahal kita tahu, bahwa banyak pula wanita yang merasakan dan melakukan hal yang sama. Kebanyakan diantara mereka yang mengalami puber kedua adalah pria/wanita yang berusia antara 35-45 tahun. Dimana pola fikir, kedewasaan dan kemapanan dalam berkarir telah membuat mereka 'jenuh' dan ingin mencoba hal-hal baru yang menantang ego.
Selain situasi pekerjaan, lingkungan pertemanan, pergaulan bersama relasi dan tingkat kemampuan finansial yang cukup (walaupun tidak selalu), merupakan bagian dari informasi yang diterima dalam percakapan antar teman. Ada yang terpengaruh, namun tidak sedikit pula yang tetap setia pada pasangan masing-masing.
Tidak sulit untuk mendeteksi seseorang bila sedang puber kedua. Hal yang sangat mencolok adalah, umumnya mereka akan merubah penampilan, lebih rapi, bergaya muda, wangi, wajah selalu ceria tanpa sebab, sering keluar bersama teman-temannya diluar jam kerja, dan pintar berbohong.
Waspadalah wahai para suami/istri, bila pasangan Anda mulai terjangkit puber kedua....!! Siapkan strategi-strategi khusus untuk menangkalnya...!!
Tidak ada yang bisa menghindar dari puberkedua, jalani saja secara positif, tentunya bersama pasangan Anda. Tidak sulit kok, bila mau dan bersungguh-sungguh...
1. Berkomunikasi dengan baik dan selalu saling terbuka membahas segala kesulitan dan cari solusi terbaik dengan ataupun tanpa bantuan konselor pernikahan.
2. Hindari pertemuan intens dengan seseorang yang pernah hadir dalam kenangan percintaan Anda dari masa lalu, anggap saja itu bagian dari kehidupan usang Anda.
3. Sering-seringlah menciptakan suasana romantis bersama pasangan Anda, misalnya liburan berdua saja, menonton, candle light dinner di hari-hari 'bersejarah' kalian dan berikan surprise kecil namun sangat berarti bagi pasangan Anda.
4. Buatlah foto-foto/film kenangan indah bersama keluarga di saat liburan, ciptakan suasana hangat dan mesra bersama anak-anak dan pasangan Anda, sehingga rasa kasih sayang, cinta dan rindu keluarga akan lebih terasa dan lebih berarti dalam hidup Anda.
5. Yakinkan dalam hati bahwa Anda sangat bahagia dan sudah sangat tepat telah memilih istri/suami Anda sebagai pasangan yang selalu dan akan setia mendampingi sampai akhir hayat.
Bagaimanapun hebatnya suatu tips, semua akan terasa hampa dan sia-sia bila tidak dijalankan secara benar dan berkelanjutan. Tinggal terserah Anda....
Atau, barangkali Anda punya tips lain yang lebih jitu...? Silakan, share....! :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar